Postingan

Membuat Presentasi Efektif atau Meriah?

Efek dalam PowerPoint memang bisa membuat presentasi lebih menarik, tetapi yang terpenting adalah pesan yang ingin disampaikan tersampaikan dengan jelas dan efektif.

Setiap orang memang mempunyai perspektif yang berbeda dalam hal presentasi. Ada yang lebih suka visual dengan banyak gambar dan efek meriah, ada yang lebih suka teks yang rinci dan mendalam, sementara yang lain mungkin lebih mengutamakan interaksi dengan audiens. Perbedaan perspektif ini adalah hal yang positif karena memperkaya cara kita menyampaikan informasi dan berkomunikasi. Memahami preferensi audiens kita dan berusaha menyesuaikan gaya presentasi kita adalah kunci untuk komunikasi yang efektif dan menarik.

Jika Anda seorang guru yang audiennya adalah murid SD kelas 4, mungkin grafik unik dan efek meriah akan jadi pilihan yang tepat untuk membuat presentasi Anda lebih atraktif. Berbeda halnya jika Anda seorang public speaking untuk acara sebuah seminar - sebut saja acara kampanye -, biasanya akan lebih sederhana, karena dengan presentasi yang meriah akan membuat audiens akan terfokus pada layar presentasi tanpa menghiraukan host dan pembicara, sehingga akan membuat seorang host tampak tidak dihargai dan diminati. Tidak sedikit yang malah host dan moderator mengajak audiens untuk kembali fokus kepada host sebuah acara.

Hal serupa pernah saya rasakan ketika pertamakali presentasi di sebuah perusahaan dimana tempat saya bekerja untuk pertamakalinya. Saat itu saya melakukan presentasi laporan keuangan mingguan, dimana presentasinya saya buat semeriah mungkin, dengan memperlihatkan semua grafik yang afik dan efek yang menarik. Namun yang terjadi adalah justru audien tidak fokus dengan konten dan poin-poin yang saya sajikan. Malah bos saya bertanya hal yang nyeleneh, “itu gimana kok bisa gerak-gerak gitu ya gambarnya!?”. Itupun tadinya saya pikir adalah sebuah pujian, namun sebenarnya adalah sebuah teguran secara tidak langsung. Karena ketika itu karyawan lainnya tertawa mendengar bos berkomentar demikian.

Jadi, selain memperhatikan siapa audiennya, kitapun harus mengetahui apa tujuan dari presentasi itu. Dengan mengetahui tujuan, Anda bisa memilih efek yang paling sesuai. Dan dengan mengetahui siapa audien Anda, kita dapat menyesuaikan gaya presentasi dengan karakteristik audiens. Selain dua hal tersebut masih ada beberapa faktor lagi yang dapat kita jadikan bahan pertimbangan dalam pembuatan konten presentasi.

  1. Fokuslah pada konten atau isi karena isi presentasi adalah raja. Pastikan poin-poin penting disajikan dengan jelas, ringkas, dan mudah dipahami. Buatlah catatan untuk mendeskripsikan poin-poin tersebut jika Anda merasa takut kelupaan - nge-blank - ketika menyampaikan isi kontennya.

  2. Efek visual bisa digunakan untuk memperkuat poin tertentu, membuat transisi antar slide lebih halus, atau memberikan kesan yang lebih profesional. Namun, jangan sampai efeknya justru mengalihkan perhatian audiens dari isi presentasi. ingat, Efek hanya sebagai pelengkap saja.

  3. Jenis efek yang digunakan sebaiknya di-sesuaikan dengan audiens dan tujuan presentasi. Presentasi untuk anak-anak mungkin lebih cocok menggunakan efek yang lebih ceria dan interaktif, sedangkan presentasi bisnis mungkin lebih baik menggunakan efek yang lebih formal dan minimalis.

  4. Terlalu banyak efek justru bisa membuat presentasi terlihat berantakan dan sulit diikuti. Pilihlah efek yang relevan dan gunakan dengan secukupnya. Terlebih lagi jika membuat tulisan yang harusnya lebih fokus jadi tampak samar. Perhatikan kesederhanaan

  5. Efek yang terlalu kompleks atau berat bisa memperlambat kinerja PowerPoint, bahkan menyebabkan presentasi menjadi macet. Pastikan efek yang digunakan tidak menghambat kelancaran presentasi.

  6. Jangan sampai waktu Anda terbuang hanya untuk membuat powerpoint. Gunakan template yang sudah jadi. Banyak template PowerPoint menarik yang bisa Anda unduh secara gratis atau berbayar.

  7. Pilih warna yang kontras. Kombinasi warna yang tepat akan membuat presentasi lebih mudah dibaca dan menarik perhatian.

  8. Hindari menggunakan terlalu banyak jenis font dan ukuran font yang terlalu kecil.

  9. Visualisasi bisa membantu audiens lebih mudah memahami informasi yang disampaikan. Sisipkan gambar dan grafik yang relevan. Tidak harus semua poin menggunakan gambar ilustrasi.

  10. Latihan akan membantu Anda mengetahui durasi waktu yang dibutuhkan untuk setiap slide atau bagian presentasi. Anda juga bisa menyesuaikan kecepatan berbicara agar tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. Setiap orang memiliki gaya presentasi yang unik. Melalui latihan, Anda bisa menemukan gaya presentasi yang paling sesuai dengan kepribadian dan topik yang Anda bahas. Anda juga bisa mengantisipasi kemungkinan masalah teknis yang mungkin terjadi selama presentasi.

Membuat PowerPoint yang baik adalah perpaduan antara konten yang berkualitas dan desain yang menarik. Efek visual bisa menjadi nilai tambah, tetapi jangan sampai mengalahkan pesan utama yang ingin disampaikan. Selalu pastikan bahwa tata letak slide mendukung alur cerita dan membuat informasi mudah dipahami. Gunakan warna dan font yang konsisten untuk menciptakan kesan yang profesional. Jangan lupa untuk menyertakan elemen visual seperti gambar atau grafik yang relevan untuk memperjelas poin yang disampaikan, namun tetap menjaga kesederhanaan agar tidak mengganggu fokus audiens. Hal terpenting adalah berlatih presentasi dengan baik agar pesan dapat tersampaikan dengan jelas dan efektif.

Postingan ini dilisensikan di bawah CC BY 4.0 oleh penulis.